Piala AFF U-23 Bentrok Dengan Piala Presiden Dan Pramusim Klub Eropa
Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, menghadapi tantangan besar dalam menyiapkan skuad untuk ajang Piala AFF U-23 2025 yang akan digelar pada 15-31 Juli mendatang. Meskipun turnamen ini tidak berbenturan langsung dengan jadwal Liga 1 2025/2026, persoalan utama justru datang dari dua arah: Piala Presiden 2025 dan masa pramusim klub Eropa.
Turnamen Piala AFF U-23 tidak masuk dalam kalender resmi FIFA, sehingga klubâbaik dalam maupun luar negeriâtidak berkewajiban melepas pemainnya. Situasi ini membuat Vanenburg terancam kesulitan memanggil skuad ideal, apalagi pada waktu yang sama PSSI juga akan menggelar Piala Presiden 2025 yang justru menjadi prioritas klub-klub Liga 1.
Klub Lebih Fokus ke Piala Presiden
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebelumnya sudah mengumumkan rencana mengundang klub-klub asing ke Piala Presiden 2025 untuk meningkatkan kualitas kompetisi. Dampaknya, klub lokal bisa jadi lebih memilih mempertahankan pemain U-23 mereka demi tampil kompetitif di turnamen tersebut, alih-alih melepas mereka ke Timnas.
Hal ini tentu menjadi pukulan bagi Vanenburg, yang sejak awal diharapkan membawa warna baru di skuad Garuda Muda. Ketimpangan prioritas antara klub dan tim nasional menjadi persoalan yang harus diselesaikan PSSI dalam waktu dekat.
Kendala Pemain Naturalisasi dan Eks Luar Negeri
Situasi makin rumit karena sejumlah pemain U-23 yang merumput di luar negeri juga menghadapi hambatan untuk dipanggil. Nama-nama seperti Justin Hubner (Wolverhampton) dan Ivar Jenner (FC Utrecht) kemungkinan besar tak bisa bergabung karena klub sedang menjalani masa pramusimâmomen krusial bagi pemain muda untuk unjuk gigi di tim utama.
Begitu juga dengan Dion Markx (Top Oss) dan Tim Geypens (FC Emmen), dua pemain naturalisasi anyar, yang belum tentu mendapat izin klub untuk membela Timnas di luar kalender FIFA. Hanya Rafael Struick (Brisbane Roar) yang tampaknya lebih fleksibel, mengingat kepemilikan klub berasal dari Indonesia.
Alternatif PSSI
PSSI melalui Wakil Ketua Umum Zainudin Amali menyebut sudah menyiapkan daftar 60 pemain sebagai bahan evaluasi Vanenburg. Namun, tanpa jaminan ketersediaan pemain dari luar negeri, pelatih asal Belanda ini harus cerdas menyusun strategi. Salah satu alternatifnya adalah memanfaatkan pemain dari akademi atau klub yang tidak terlibat di Piala Presiden.
Negosiasi intensif dengan klub-klub Eropa juga harus dilakukan segera. Jika tidak berhasil, pemusatan latihan lebih awal dan pemilihan pemain lokal terbaik menjadi solusi yang masuk akal, meski tim mungkin tak tampil dalam komposisi ideal.
Laga Perdana Vanenburg
Piala AFF U-23 akan menjadi ajang debut resmi Gerald Vanenburg sebagai pelatih kepala Timnas U-23. Di tengah segala keterbatasan, Vanenburg tetap diharapkan mampu membangun tim yang solid dan kompetitif.
Keberhasilan di turnamen ini bukan hanya soal gelar juara, tapi juga sebagai langkah awal menuju Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Dukungan dari federasi, klub, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar tim bisa tampil maksimal.
Ingin terus ikuti perkembangan Timnas U-23 di bawah asuhan Gerald Vanenburg? Saksikan pertandingan eksklusif, daftar pemain, dan analisis mendalam seputar Piala AFF U-23 2025 hanya di ShotsGoal.